Tuhan, di malam ini aku hanya ingin
bercerita banyak dengan-Mu. Tentu Kamu punya waktu, aku tahu kamu pasti
punya waktu. Sebab aku kesepian disini. Ah, itupun
kalau Kamu ada diatas. Mungkin juga Kamu ada di bawah kan? Atau sedang
ada disampingku malah? Kalau dihitung hitung, senang kiranya Kamu kuajak
mengobrol begini. Setidaknya sekedar pengusir bosan ditengah
kesendirianku ini. Iya kan?
Aku hanya ingin sharing sedikit
tentang kehidupan ini Tuhan. Ah bagaimana aku harus memanggil-Mu? Nama
panggilan-Mu pun aku tak tahu? karena begitu banyak nama-Mu. Apa kiranya yang
enak? Huh, kamu selalu diam saja. Baiklah, agar lebih akrab, bagaimana
kalau kupanggil dengan Han saja? Bagaimana?
OK. Kalau begitu Han saja.
Begini Han, aku cuma sedang sesak saja berjalan di bumi-Mu ini. Makanya aku ingin bicara banyak seputar hidup di dunia, yang ENGKAU sendiri buat, tentu sedang tertawa-tawa di sana mendengar ini semua. Iya kan? Ah terserah kau lah. Tertawa lah sepuasmu, tapi please… dengarkan segala ocehanku ya, ya, ya ?
Begini Han, aku cuma sedang sesak saja berjalan di bumi-Mu ini. Makanya aku ingin bicara banyak seputar hidup di dunia, yang ENGKAU sendiri buat, tentu sedang tertawa-tawa di sana mendengar ini semua. Iya kan? Ah terserah kau lah. Tertawa lah sepuasmu, tapi please… dengarkan segala ocehanku ya, ya, ya ?
Han kenapa benda di dunia yng bernama uang Han ciptakan??
Han......
Uang, uang, uang, uang. Uang bertebaran, laksana daun.
Mudah datang mudah pergi. Seperti bergantinya musim.
Uang menjadi sumber pertikaian, perkelahian, dan keserakahan.
Tangis bisa terjadi. Gembira bisa bermakna.
Adapun uang menjadi tuan atas kita. Memperbudak kita untuk mengejarnya??
Han....
Uang adalah Kertas itu ampuh
Dahsyat
Putuskan pelangi indah persaudaraan
Rubah teman menjadi lawan
Bisukan mulut-mulut manusia
Menghapus hitam menjadi putih
Melukis putih menjadi hitam
Membunyikan palu sang hakim
Membuat kepala terangguk
Membeli tawa
Membeli teman
Bahkan membeli harga diri pun mampu
Tahu lah Han....
Terima kasih ya sudah menemaniku malam-malam begini. Tentu kamu banyak tugas yang lain. Kamu memang the best. Baiklah, aku sudah puas sekarang. Aku tahu kamu membisu demi kebaikan hubungan kita kan? Antara kamu dan aku. Antara kamu dengan seisi penghuni bumi. Iya kan? Iya kan Han? Semoga saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar